Memilih Kartu Undangan
Memilih Kartu Undangan
Kartu undangan pernikahan adalah bentuk dan cermin dari pesta pernikahan itu sendiri. Oleh karena itu Anda tentu tidak ingin kesempatan berkumpul pada hari yang orang bilang adalah hari paling bahagia ini justru jadi sia-sia karena kartu undangan yang bermasalah dan membuat orang-orang yang Anda harapkan kehadirannya gagal datang ke pesta pernikahan.
Bagi Anda yang akan menikah, sebaiknya segala sesuatu dipersiapkan dengan teliti. Salah satunya adalah kartu undangan. Kartu undangan yang dibuat tentunya diharapkan menyampaikan informasi yang jelas tentang siapa yang menikah, di mana lokasi pesta pernikahannya dan kapan hari pernikahan tersebut berlangsung.
* Mencari desain kartu undangan pernikahan
Cari atau buatlah desain (jika bisa membuat sendiri) sebanyak mungkin, untuk mencari mungkin Anda bisa menggunakan mesin pencari via internet. Kalau perlu, tiru kartu-kartu undangan yang pernah Anda terima. Boleh juga Anda kunjungi percetakan atau tempat pembuat kartu undangan, lihat yang bagus dan unik, ingat-ingat desain-desain itu.
Agar hasilnya memuaskan, proses perburuan kartu undangan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari pernikahan, ingat ya, jauh-jauh hari, bukan jauh-jauh tahun, hehe. Minimal dua bulan sebelum hari H.
* Terkadang, calon pengantin ingin memajang foto pre-wedding
Sekarang ini banyak pula orang yang menerima kartu undangan pernikahan dilanda rasa penasaran ingin melihat wajah sang calon pengantin, bukan sekadar nama mereka. So, hal ini bisa juga menjadi bagian penentuan desain kartu undangan pernikahan.
* Konsultasikan desain tersebut dengan orangtua masing-masing
Ini perlu dilakukan, kecuali jika masing-masing keluarga mau membuat pesta pernikahan terpisah dengan undangan yang terpisah pula. Argumentasi dan perang mulut seringkali muncul untuk memastikan desain kartu undangan Anda sudah benar-benar cocok.
* Bila perlu, cantumkan nama panggilan Anda dan pasangan
Selain nama asli dan nama lengkap yang menikah bisa juga disertai nama panggilan keluarga masing-masing supaya penerima undangan tidak kebingungan dan berpikir undangan tersebut salah alamat. Atau jika memang merasa perlu, cantumkan pula nomor telepon di masing-masing keluarga. Tujuannya, supaya si penerima undangan bisa menghubungi nomor telepon yang tercantum untuk lebih yakin apakah memang benar mereka diundang jika si penerima undangan merasa tidak kenal dengan calon pengantin dan keluarganya.
* Lazimnya, tercantum pula sebuah peta atau denah lokasi pernikahan
Walaupun pesta pernikahan dilakukan di sebuah gedung yang sudah familiar dan dikenal orang banyak. Denah atau peta menjadi syarat utama ketika pernikahan dilakukan di rumah atau tempat yang sulit untuk dikunjungi, apalagi buat tamu yang datang dari luar kota. Biasanya, vendor kartu undangan memiliki denah atau peta lokasi gedung, hotel atau balai pertemuan. Namun untuk denah rumah, calon pengantin harus membuat sendiri yang bisa didiskusikan dengan vendor kartu undangan. Harus dicek lagi, apakah peta yang Anda buat sudah sesuai dengan kondisi jalan sekarang. Jangan sampai peta atau denah yang dibuat secara ekonomis dan meringkas banyak hal malah membuat orang tersesat. Demikian pula dengan peta milik vendor kartu undangan atau percetakan. Akan merepotkan jika peta tersebut ternyata sudah kadaluarsa. Jangan sampai tamu yang Anda undang malah tersesat atau nyasar ke tempat lain yang ternyata juga sedang mengadakan hajatan atau pernikahan.
* Untuk menghemat biaya, tak ada salahnya berkunjung ke pameran pernikahan
Booking segera jika ada kartu undangan yang sesuai dengan yang didiskusikan bersama pasangan dan keluarga, serta ada potongan harga atau bonus menarik dari vendor di pameran tersebut. Jika Anda mendapatkan mendapat diskon 20% dari harga normal atau mendapat bonus suvenir sejumlah kartu undangan yang akan Anda buat, hal itu cukup lumayan.
* Pilih vendor kartu yang lokasi kantornya tidak jauh dari domisili Anda
Jika Anda tidak punya banyak waktu, faktor ini sangat penting dipertimbangkan. Hal ini akan mempermudah Anda saat ada revisi pada desain kartu. Paling mudah adalah memilih kartu undangan yang ditawarkan vendor kartu undangan atau percetakan. Anda tinggal ganti nama, alamat, tanggal, dan waktu pernikahan dan sebagainya. Meski dianggap kurang kreatif, Anda tidak perlu direpotkan untuk urusan desain. Asalkan jangan karena tidak mau dinilai kurang kreatif, Anda malah berkreasi terhadap kartu undangan secara berlebihan. Misalnya dengan memberikan pita yang diikat kencang di kartu undangan sehingga membuat kartu undangan susah dibuka, tempelan pernak-pernik yang membuat kartu undangan terlihat heboh, atau menggunakan quote atau puisi yang isinya malah tidak nyambung dengan kartu undangan pernikahan Anda.
* Pilih jenis huruf yang mudah dibaca
Jangan gunakan huruf yang sepintas terlihat indah namun sulit dibaca. Huruf yang simple namun bersih akan membuat tamu tidak kesulitan saat membaca nama calon pengantin, alamat tempat pernikahan, waktu pernikahan dan lain-lain.
* Saat akan dicetak, periksa kembali desain kartu undangan
Ini perlu dilakukan apakah semuanya sudah benar penulisan hurufnya. Hal-hal yang harus dicek seperti nama mempelai dan gelar, nama orang tua dan gelar, waktu dan tanggal hari pernikahan, alamat gedung atau rumah dan tempat akad nikah, alamat rumah keluarga, dan gambar peta.
Semoga Bermanfaat.
0 Response to "Memilih Kartu Undangan"
Posting Komentar