Menghalau si Bau Mulut
Menghalau si Bau Mulut
Bau Mulut (Halitosis) disebabkan adanya gas berbau busuk yang berasal dari rongga mulut. Sumber bau bukan melulu disebabkan kelainan dalam rongga mulut, kemungkinan juga dari organ-organ tubuh lainnya.
Rongga Mulut
Rongga Mulut
Secara alami di dalam rongga mulut terdapat mikroorganisme, dan tidak bersifat mengganggu. Namum jika jumlahnya tak terkendali dan tumbuh subur akibat sisa makanan yang tertinggal dalam rongga mulut, bakteri ini dapat menghasilkan gas berbau busuk.
Salah satu cara untuk mengetahui sumber bau tak sedap ini adalah dengan membersihkan gigi geligi dengan benang gigi (dental floss). Tunggu selama 15 detik. Apakah dental floss tersebut berbau busuk?
Bakteri menguraikan sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi geligi ditambah adanya darah akibat gusi yang terluka akibat cara menggosok gigi yang salah (darah tersebut mengandung protein). Semuanya menghasilkan gas yang berbau busuk dan mengandung sulfur (zat belerang).
Saluran Pencernaan
Gangguan pada lambung, seperti tukak lambung dan refluks esofagitis (adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan, bukan ke usus) dapat menyebabkan bau napas yang tak sedap.
Saluran Pernapasan
Gangguan pernapasan, seperti infeksi sinus (sinusitis) dan flu dapat membuat napas menjadi bau. Beberapa jenis makanan beraroma tajam, seperti bawang putih, dari saluran pencernaan (usus) aromanya terserap mengikuti aliran daran dan pada akhirnya masuk ke dalam paru-paru. Melalui paru-paru, zat tersebut dikeluarkan melalui proses pernapasan. Itulah sebabnya, napas orang yang makan bawang putih berbau. Keadaan seperti ini juga dialami oleh mereka yang mengkonsumsi menuman beralkohol dan obat-obatan tertentu, juga pada perokok.
Hormon
Kadang-kadang, hormon juga dapat menyebabkan bau napas tak sedap. Hormon wanita seperti estrogen, misalnya dapat menurunkan daya tahan jaringan periodontal (bagian gusi yang berfungsi menyangga gigi) terhadap bakteri sehingga mudah terinfeksi. Karena ini menjelang menstruasi napas mungkin berbau tak sedap (saat hormon berada dalam kadar tinggi).
Berikut langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menghalau si bau mulut :
* Berkonsultasi ke Dokter Gigi
90% dari kasus ini disebabkah oleh kondisi gigi yang buruk. Keadaan ini diperparah dengan adanya kerusakan pada mahkota gigi dan lepasnya tambalan gigi. Oleh karena itu berkonsultasi dengan dokter adalah salah satu cara yang harus dilakukan, terapi yang terdiri dari pembersihan dan penambalan gigi dapat mengatasi halitosis.
* Perawatan Mulut yang baik
Kenyataannya, banyak penderita belum mengetahui cara menjaga kebersihan mulutnya (oral hygiene). Perawatan mulut yang baik meliputi :
- menggosok gigi 2-3 kali sehari
Untuk menjaga kebersihan mulut, gosoklah gigi dengan seksama sampai ke sela-selanya, bahkan lidah pun harus digosok karena permukaan lidah yang kasar dapat dijadikan sebagai tempat 'persembunyian' bakteri.
Idealnya menggosok gigi dilakukan setiap habis makan. Tetapi jika hal ini tidak mungkin dilakukan, sebaiknya usahakan menggosok gigi 2 kali sehari - pagi hari (setelah bangun tidur) dan malam hari (menjelang tidur). Menggosok gigi pada malam hari sangat penting karena selama kita tidur, hanya sedikit air liur yang dikeluarkan dan bakteri pada saat itu sangat aktif. Sisa-sisa makanan di dalam mulut, jika tidak dibersihkan akan segera diuraikan oleh baktri sehingga menimbulkan bau napas tak sedap keesokan paginya.
- membersihkan gigi dengan benang gigi (flossing)
Flossing paling penting untuk memastikan bahwa tak ada lagi sisa makanan yang terselip di antara gigi dan gusi.
- berkumur dengan obat kumur
Obat kumur kadang dapat mengurangi bau napas tak sedap, tetapi anda mesti teliti sebelum membeli, karena hanya tidak semua produk benar-benar mengandung zat yang dapat membunuh bakteri. Chlorhexidine (salah satu zat yang terkandung dalam obat kumur), walaupun tidak dapat mengatasi bau napas, tapi dapat mencegah perkembangbiakan bakteri yang membentuk karang gigi (plak). Meskipun demikian, zat ini tidak dapat menjangkau bakteri yang terdapat jauh di dalam celah antara gusi dan gigi.
* Bersihkan dengan tuntas
Penyebab utama kerusakan gigi adalah asam urat yang dihasilkan oleh kuman dalam rongga mulut. Asam ini terbentuk jika ada sisa makanan yang menempel pada gigi dalam waktu lama, terutama sisa makanan jenis karbohidrat yaitu yang mengandung tepung dan gula.
Asam yang dihasilkan oleh kuman dalam mulut dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan keras gigi atau email. Akibatnya, gigi pun menjadi berlubang. Kalau bagian keras tersebut rusak, bagian dalam gigi yang disebut dentin akan cepat hancur dan menimbulkan rasa sakit.
Masalah lain yang turut memicu timbulnya penyakit pada bagian mulut adalah plak yang sangat berperan terhadap dua penyakit utama mulut, yakni : gigi berlubang (karies) dan radang jaringan ikat penyangga akar gigi (periodontitis). Cara jitu mencegah keduanya adalah dengan membersihkan atau menghilangkan plak secara tuntas.
Secara biologis, gigi bermanfaat menyiapkan makanan bagi pencernaan, dan secara psikologis gigi merupakan salah satu peranti tubuh yang dapat mempengaruhi penampilan dan pergaulan. Bagaimana?
0 Response to "Menghalau si Bau Mulut"
Posting Komentar